img
Atasi Banjir Tahunan, Pemerintah Kabupaten Barito Utara Kaji Pembangunan Bendungan Sungai
  Kamis, 14-02-2019       1296

atasi-banjir-tahunan-pemerintah-kabupaten-barito-utara-kaji-pembangunan-bendungan-sungai

Muara Teweh, 14 Februari 2019-Seiring datangnya musim penghujan, wilayah Kabupaten Barito Utara khususnya yang berada pada daerah aliran sungai mengalami kenaikan debit air sungai. Hal ini, menyebabkan sebagian besar kelurahan/desa mengalami banjir tahunan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Barito Utara mengkaji pembuatan bendungan sungai. Hal itu dilakukan untuk mengatasi banjir yang terjadi setiap tahun. "Sehubungan dengan keterbatasan dengan anggaran Pemerintah Kabupaten Barito Utara, kami meminta pendanaan dibantu pemerintah pusat," jelas Bupati Barito Utara.

Kiriman banjir terjadi dari tiga sungai anak Sungai Barito di Barito Utara. "Banjir ini turun temurun, kami sudah melakukan penelitian dan pengkajian, Insya Allah tahun 2019 ini selesai,” ungkap H. Nadalsyah didampingi Wakil Bupati, Sugianto Panala Putra, Sekretaris Daerah, Ir. H. Jainal Abidin, M.AP, Kadiskominfosandi, M Iman Topik, S.IP,M.Si dan Kepala BPBD,Ghazali M saat memberikan penjelasan pada Live report yang di siarkan di Kabar Pagi TV One pukul 06.00 WIB. 


Penelitian itu merencanakan bendungan tiga sungai yang mengalir ke Sungai Barito Kabupaten Barito Utara, supaya kedepan masyarakat tidak terkena dampak banjir. “Di Barito Utara, ada tiga sungai anak sungai barito, di dalam sungai ada beberapa desa, yang hampir setiap tahun kena dampak banjir,” lanjut H. Nadalsyah.

Kabupaten Barito Utara terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito yang mana untuk Provinsi Kalimantan Tengah, DAS Barito melintasi empat kabupaten, yakni Barito Utara, Barito Selatan, Murung Raya dan Barito Timur. Kabupaten Barito Utara hampir terletak di tengah-tengah yang setiap tahun dapat banjir kiriman. Di hulunya ada Kabupaten Murung Raya.

Pada 11 Februari 2019, rinci H. Nadalsyah, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat. Esok harinya langsung dilakukan peninjauan lokasi. “Disini beda dengan Pulau Jawa, karena banjir sangat dinamis, terkadang hari ini banjir besok sudah surut,” ujarnya.
Rencananya, Pemerintah Kabupaten Barito Utara akan menentukan status siaga bencana, tapi dilihat dari peraturan, masih belum 50 persen desa-desa yang banjir, sehingga masih belum bisa menentapkan status siaga.
Akan tetapi, Pemerintah Kabupaten Barito Utara selalu siap 1x24 jam mendengar laporan masyarakat. Karena begitu ada hujan lebat langsung terkena dampak banjir. Untuk upaya penanganan bagi yang kena banjir, pemerintah membuka dapur umum dan membantu evakuasi.
“Dapur umum ini menyebar bukan di satu tempat, Di mana ada warga mengungsi akan dibuatkan dapur umum,” tutup H. Nadalsyah. Orang nomor satu di Batara ini mengimbau agar dalam menyikapi banjir, warga berharap tetap berhati-hati jangan sampai ada sesuatu yang tidak diinginkan. (diskominfosandi2019).

Komentar

Belum ada komentar